Puspaga RW Pemerintah Kecamatan Asemrowo dan PENSOSMAS bersinergi dengan SMK Taruna Atasi Anak Putus Sekolah

 

Puspaga Balai RW, Pemerintah Kecamatan Asemrowo dan PENSOSMAS bersinergi dengan SMK Taruna Atasi Anak Putus Sekolah

 

Kordinasi dengan KasiKesra Kecamatan Asemrowo 

SURABAYA - Anak putus sekolah tidak melulu karena kurang biaya. Terkadang, kurangnya komunikasi antara orang tua ke pihak sekolah bisa juga menyebabkan anak putus sekolah. Hal ini terjadi di wilayah Kecamatan Asemrowo.

Untuk mengurangi meningkatnya anak putus sekolah diperlukan perhatian dan kepedulian dari seluruh pihak, baik dari Kader Surabaya Hebat (KSH), Pusat Krisis Berbasis Masyarakat (PKBM), pemerintah kelurahan dan kecamatan, juga sekolah. Dengan demikian, adanya anak putus sekolah bisa terdeteksi dan bisa ditangani.

Bersama Kasikesra Kecamatan kordinasi ke SMK Taruna ditemui Yono selaku Humas SMK Taruna 

Mengatasi permasalahan tersebut, adanya Puspaga Balai RW tentunya sangat membantu,   Pemerintah Kelurahan Genting Kalianak melakukan pendataan anak putus sekolah. Melalui RT RW dan KSH, ditemukan dua anak putus sekolah di wilayah RW 1 dan RW 2 Kelurahan Genting Kalianak. Setelah dilakukan assessment, akhirnya Pemerintah Kelurahan Genting Kalianak bersama (Pensosmas) Penyuluh Sosial Masyarakat Kota Surabaya dan PKBM Kecamatan Asemrowo melakukan koordinasi ke SMK Taruna tersebut guna menggali keterangan dari pihak sekolah.

Saat ditemui, Yono selaku Humas SMK Taruna menyampaikan bahwa anak yang putus sekolah tersebut sudah dibujuk dengan berbagai cara untuk terus melanjutkan pendidikannya sampai lulus.

“Yang penting tidak bolosan, ada komunikasi dari wali murid. Itu saja. Untuk hal yang lainnya bisa diatur," katanya. 

Dia melanjutkan, sebenarnya sekolah sangat prihatin melihat anak putus sekolah, tetapi pihaknya meminta agar tidak semua diserahkan kepada sekolah, apalagi terkait pemantauan keaktifan anak masuk sekolah. “Mohon kami dibantu," pintanya. Saat dikonfirmasi kamis 13/6/2023

 KasiKesra Kec Asemrowo Yayuk menjelaskan,t ak hanya sekali, dilakukan koordinasi beberapa kali dengan pihak sekolah. 

“Dari hasil pertemuan beberapa kali dan informasi yang tepat serta edukasi kepada anak beserta walinya, alhamdulillah kedua anak putus sekolah pun diterima di SMK Taruna Surabaya,” ungkapnya. (lil)

Komentar