Outreaching Single Parent dengan Lima Anak*



 *Kasi Kesra dan KIM Kelurahan Genting Kalianak,  Outreaching Single Parent dengan Lima Anak*


SURABAYA - Kasi Kesra Kelurahan Genting Kalianak, Kec. Asemrowo, Kota Surabaya melakukan outreaching pada Siti Nurhasanah, ibu tunggal (single parent) dengan lima anak, Rabu (19/1/2022).


Nurhasanah tinggal di rumah kontrakan berukuran 2,5 x 3 meter bersama kelima anaknya. Untuk sampai ke rumah yang beralamat di Jalan Genting, gang 6, RW 3 itu,  Kasi Kesra dan Yuk Lil KIM, harus menelusuri lorong gang yang sangat sempit. 


“Ibu Siti Nurhasanah memiliki lima anak. Anak pertama sudah bekerja, anak kedua putus sekolah, anak ketiga duduk di bangku SMKN 4 Surabaya, anak keempat sekolah di SMPN 42, dan anak kelimanya masih SD,” kata Kasi Kesra Kelurahan Genting Kalianak, Tjitjik Sutarsi. 

Kasi Kesra  Genting Kalianak, mengetuk rumah Single Parent dengan Lima Anak*


Dia mengatakan, ditemukannya warga Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) tersebut berawal dari kebiasaannya melakukan blusukan bersama KIM dan PSM, untuk menemukan permasalahan warga dan mencarikan jalan keluarnya.


Kepada Tjitjik dan KIM, Lailatul Ilmiah(Yuk Lil), Nurhasanah bercerita bahwa anak-anaknya tidak pernah bawa uang jajan ketika sekolah. Dia membekali anak-anaknya kue dari rumah. “Anak-anak yang SMK dan SMP bersekolah sambil jualan kue bikinan saya,” tuturnya. 


Sementara, anak kedua Nurhasanah, Wahyu Hari Mukti Zulkarnaen (21) yang sempat putus sekolah saat kelas 2 SMP mengaku ingin ikut sekolah persamaan kejar Paket B dan C.


“Saya (dulu) ditanya terus kapan bayar sekolah, saya malu, akhirnya saya mbolos, gak masuk sekolah, tapi sekarang saya menyesal dan ingin ikut sekolah persamaan,” ucap mantan anak punk itu.


KIM, Lailatul Ilmiah pun memberi sosialisasi tentang sekolah kesetaraan atau persamaan kepada Wahyu.


“Nanti kami akan mengajukan ke Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk diikutkan sekolah kesetaraan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang ditunjuk Dinas Pendidikan,” kata Yuk Lil, sapaan akrabnya.


Setelah melakukan pendataan dan klien menandatangani surat pernyataan kesanggupan, Kasi Kesra Tjitjik berpesan kepada Wahyu, jika nanti sudah diajukan dan dipanggil untuk sekolah, maka harus dijalankan dengan serius. 


"Kita tidak boleh mengabaikan permasalahan sekecil apapun yang ada, karena dari hal yang kecil akan berdampak besar nantinya. Sebisa mungkin permasalahan yang ada di masyarakat satu persatu kita cari jalan keluarnya," ujar Tjitjik. (Lil)

Komentar

  1. Semoga lekas tertangani... Terimakasih infonya

    BalasHapus
  2. Semoga segera ditemukan pula Nurhasanah-Nurhasanah yang lain sehingga seluruh warga kota Surabaya hingga pada lapisan yang paling bawah dapat memiliki dan mengekspresikan rasa bangga sebagai warga kota Surabaya yang mendapatkan predikat sebagai Kota Pahlawan.

    BalasHapus
  3. Masih banyak bu siti nurhasanah yang lain di wilayah Asemrowo,dengan melakukan blusukan tanpa menunggu laporan adalah cara yang tepat,agar kasus seperti ini bisa cepat di tangani

    BalasHapus

Posting Komentar