Dari peringkat 3 turun ke peringkat 38, Aamiin.

 

Rangkaian kegiatan Walikota di Kec Asemrowo

Jaga siaga Penurunan Kasus Stunting, walikota Surabaya Eri Cahyadi beserta istri kunjungi kecamatan Asemrowo. 

 SURABAYA - Tingginya kasus stunting pada balita dan bayi baru lahir di Surabaya mendapat perhatian tersendiri dari Walikota surabaya  Salah satunya yang terjadi di Kecamatan Asemrowo, Surabaya.


Stunting adalah kondisi badan anak yang lebih pendek dari pada badan anak seusianya yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi.

Mak Novi sama Mak Rini , sedang  mensuapi anak - anak

Walikota Surabaya beserta istri melakukan kunjungan ke Kecamatan Asemrowo. Didampingi oleh Camat Asemrowo, Kepala Puskemas Asemrowo, Ketua TP PKK Kecamatan Asemrowo, kader  PKK dan Babinsa kelurahan. 

Melihat secara langsung, kondisi balita yang mengalami stunting di wilayah tersebut sekaligus memberikan bantuan berupa paket bingkisan, diantaranya sembako, vitamin, susu serta makanan bergizi.

Siaga menyambut kedatangan Walikota Surabaya

Eri cahyadi walikota Surabaya, dalam kunjunganya bersama istri menyampaikan" Hari ini kita turun dengan ibu PKK ke seluruh wilayah karena saya katakan, di Surabaya ini kita punya anggaran yang besar anggaran hari ini itu terfokuskan untuk kepentingan umat, salah satunya adalah kesehatan dan pendidikan, dan saya berharap, anak-anak bangsa besok yang berasal dari kota Surabaya, itu adalah anak yang sehat anak yang cerdas anak yang punya ilmu yang bermanfaat, karena itulah sekarang anak-anak yang mohon maaf hari ini masih ada kekurangan gizi,  Ibu kekurangan gizi, maka kekuatan kebersamaan inilah yang menjadi kekuatan kita hari ini, kita membantu memberikan makanan tambahan, nanti kita berikan susu, juga kita berikan vitamin, yang membuat saya bahagia di kecamatan Asemrowo ini ada tokoh masyarakat ada  warga yang hari ini punya rasa peduli,  membantu memberikan permakanan inilah yang saya harapkan, Insya Allah dengan iklasnya hati kita dengan gotong royongnya kita maka Ridhonya Gusti Allah turun kekota ini,  karena tidak ada salah satu kota itu yang mengatakan Lebih hebat, saya pun selalu mengatakan yang hebat bukan Walikotanya  kalau Stunting hilang dari Surabaya, " Begitu katanya.


"Kasus balita stunting di Surabaya perlu diwaspadai dan diperhatikan secara serius, supaya tidak semakin membesar dan meluas mengingat tren kasus stunting di Surabaya dalam peringkat 3 dan Alhamdulillah setelah kita bergotong-royong bersama, dalam mengatasi Stunting, sekarang Surabaya ada di peringkat 38, jadi ada penurunan kasus,” ujarnya.


"membangun sebuah kota bukan dengan kekuatan sendiri membangun sebuah kota bukan  dengan kesombongan tetapi  dalam membangun sebuah kota itu ketika dengan hati nurani warganya terus bergerak saling membantu Insyaallah Suroboyo, Baldatun Thoyibatun warobbun Ghofur " Begitu pungkasnya



Sementara itu ditemui di akhir acara  Bambang Udi Ukoro, Camat Asemrowo mengatakan ," Kecamatan Asemrowo ikut siaga  dalam penurunan  kasus Stunting, dengan cara  membangun kepedulian warga, jadi warga yang mampu, ada yang bersedia membantu kepada keluarga kurang  Mampu, dan memberikan bantuan kepada keluarga yg memiliki anak Stunting, sehingga kita membuat program yang  namanya program gerakan masyarakat peduli anak stunting, jadi memang kita membangun masyarakat  yang mampu, untuk peduli".


 "Memberikan asupan nutrisi dengan menu yang sudah disediakan oleh Puskesmas setiap harinya, secara bergiliran kita atur, ini yang kita lakukan, dan itu adalah bentuk  perhatian kita pada  anak stunting  juga,"Ujar cak Udi panggilan akrab Camat Asemrowo. 


"Dan Alhamdulillah Asemrowo mendapat rangking pertama dalam penurunan kasus stunting" lanjutnya.(lil)

Komentar

Posting Komentar