Di dalam mobil Operasional Kecamatan Asemrowo
Nah, sebuah contoh nyata yang menggambarkan dampak pola asuh otoriter ini bisa dilihat dari kisah seorang ibu yangmenceritakan kepada saya ketika mendampingi ke Kampung Anak Negeri suatu pagi senin 16 Maret 2020 di dalam mobil Operasional nya Kec Asenrowo
Begini kisah nyata seorang ibu yang mengalaminya,
" Suami saya keras pada anak sendiri, Suami saya nganggur mbak dulunya sih diajak ayahku kerja sebagai sopir tapi karena sifatnya yang buruk itu sehingga dia di keluarkan dari pekerjaannya, sekarang kerjanya makan tidur kalo siang malam begadang, merokok kalo gak dibelikan marah marah, sedangkan aku berusaha secara sembunyi sembunyi kerja siang waktu suami tidur saya goreng kerupuk saya bungkus saya titip krupuk di warung warung itupun harus saya sembunyikan sebab kalo tahu suami nanti uangnya diminta, itulah sisi negatif suami ku . Setiap harinya aku dan anak pertamaku menghindari Suani karena merasa khawatir ada masalah.
Untuk makan sehari hari ini mbak aku di kasih ayahku yang kerja sebagai sopir itupun harus saya sembunyikan gak bilag kalo saya dan anak anak dijatah sama ayah ku, saya. masaknya di rumah tetangga habis suamiku gak punya pikiran kalo makan dihabis semua itu berjalan bertahun tahun makanya harus disiasati mbak, suamiku malas kerja mbak kalo kerja pun sak enak e dw " Begitu katanya,
"jadi gak ada orang yang suka sama suamiku, Soal apapun, suami selalu memaksa kehendaknya. Saya harus mengikuti apa maunya suami", itu ungkapan ibu Nr
"jadi gak ada orang yang suka sama suamiku, Soal apapun, suami selalu memaksa kehendaknya. Saya harus mengikuti apa maunya suami", itu ungkapan ibu Nr
“Sifat buruk anak saya terbentuk dari pola asuh ayahnya yang keras dan pemarah percaya nggak mbak, kalau anak yang kurang kasih sayang dari ayahnya itu muncul nggak cuma dari keluarga broken home lho Anak ku adalah salah satu bukti hasil anak yang kurang kasih sayang ayahnya, padahal keluarga kami lengkap dan utuh, tidak ada pelakor tetapi suami yang egois terkadang ada KDRT didalam rumah tangga kami , mertua yang rese gak perduli kondisi keluarga kami cenderung gak mau tahu, suami ku yang memiliki sifat perfeksionis, pemalas, nggak mau disalahkan, dan bukan pendengar yang baik juga ,
Dinsos Kalijudan
Suamiku gampang marah. Contoh yang sangat sepele, saat anak pertamaku pakai motor kakeknya, dan kakeknya marah pada anakku karena mau di pakai kerja, suamiku langsung memukul anaknya tanpa ampun, sedangkan dia sendiri semau maunya kalo mau pakai motor ayahku pun tanpa izin dan tetep gak mau salahkan.
Jadi, anak saya pun berani membantah ke ayahnya, dia keluarkan semua uneg uneg yang selama ini dia pendam, "ayah ini semau gue aku ini besar aku sudah bosan dari kecil ayah pukul bersama mama aku gak Terima yah kalo di perlakukan seperti ini teros Yah!! "
Namun, suami saya malah menjawab, " Anak kurang ajar beraninya sama orang tua pergi kamu kalo gak pergi tak bunuh kanu!” itupun sambil mengasah parang, dan perlakuan kasar itu memang di Terima anak saya dari kecil, aku kasihan sama anaksaya mbak,
Sering kali tak laporkan ke POLISI juga tapi ada Bapak POLISI yang bilang, sampean bener ta buk mau melaporkan suami percuma buk paling dihukum gak sampai setahun kalo keluar pastinya dendam sama sampean, begitu mbak kata POLISI nya, ya tak pikir bener juga mbak jadi sekarang saya pasrah mbak tak tunggu saja sampai suami saya mati, tapi kasihan anakku sekarang hidup di jalanan sebagai kernet teler besama om nya gaji pun gak di dapat hanya sekedar menghindar dari ayahnya, padahal usianya masih sekolah mbah masih usia 14th,
tiap hari saya gak bisa tidur mbak mikir anakku, kalo tak tanya apa kamu gak ingin sekolah ta kak, jawabnya ya ingin maa tapi kasihan mama gak punya biaya wong ayah malas kerja, wes aku ae tak kerja biar bisa bantu mama beli susunya adek, begitu jawabnya mbak" Begitu tutur ibu Nr sambil memangku anak nomer duannya
"akibat pola asuh ayahnya , perangai anak saya pun jadi mirip persis seperti ayahnya, Pemarah, pemikir, mudah tersinggung, sampai sekalinya suudzon jadi bahaya. Juga, anak saya menjadi nggak sabaran.
karena perlakuan ayahnya, anak saya pun jadi mudah marah dengan orang lain. anak saya selalu tidak peduli orang lain dengan berusaha menjadi orang yang cuwek
Dan kini anak saya terhadap ayahnya pun, jadi berani membantah. Namun, terkadang dia sadar akan kondisi saya. Saya satu-satunya orang yang bisa mengerti sifat dan kondisi nya selain ibu saya, bapak saya dan adik saya.
Di sisi lain, anak saya juga jadi kurang merasakan kasih sayang dari ayahnya,
Hasilnya Anak saya pun jadi mencari perhatian di luar sana bersama teman temannya yang mengalami hal yang sama, beruntungnya anak saya masih punya rasa sayang sama saya dan adiknya bahkan dia kerja dengan tujuan bisa membantu saya
Pokoknya, setiap hari saya selalu was-was, tidak tenang. Takut anak saya kenapa napa, Saya takut, kalau anak saya berbuat nekat saya takut anak saya celaka di jalan, saya ingin anak saya mau sekolah lagi, makanya ketika ditawari masuk kampung anak negri saya mau dan mungkin itu harapan satu satunya bagi saya untuk bisa menyekolahkan anak saya sekalipun menjauhkan anak saya dari dendam ayahnya mbak,
Untung saya lapor ke kantor kelurahan, dan ketemu bu Tjitjik (KaKesra Kel Genting Kalianak) dan lagi untungnya sampean yang mendampingi mbak jadinya aku plong terimakasih ya mbak " Begitu di ahir ceritanya karena kami sudah sampai di Dinsos Kalijudan, Ia juga berharap agar lingkaran buruk ini berakhir di dia saja. Semoga tidak terjadi pada keluarga lain!
Pesan untuk para orangtua
Untuk para ibu, jika Anda punya anak laki-laki, tolong didiklah dengan lembut dan penuh kasih sayang. Tunjukkan padanya, kalau amarah bukanlah jalan keluar.
Untuk para ayah, luangkanlah waktu untuk anak anak mu. Buatlah dia bahagia tanpa bentakan, omongan tajam, apalagi hinaan. Jangan biarkan anak anak mu malah mencari perhatian di luar sana.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari cerita saya ini . Amin.
Demikian sekilas info untuk Surabaya yang lebih baik
Salam informasikan
KIM Gemuru
Yuk Lil 💐
Kami mengharapkan ide, gagasan, kritik dan saran dari para pembaca. Semoga bermanfaat.
Kisah menyentuh ditengah zaman yg serba modern dg pemimpin yg peduli pada warganya....
BalasHapusSemoga kedepan seluruh warga Surabaya menjadi lebih baik lagi dibawah pemimpin dan pegiat sosial yg peduli lingkungan...
aamiin